Al Fatihah

Selasa, 08 Juli 2008

--- Posting percobaan ---

Al Fatihah


Subscribe to podcast: http://feeds.feedburner.com/Baabuljannah


Read more...

Diposting oleh admin di Selasa, Juli 08, 2008 0 komentar  

99 Nama Allah

Selasa, 01 Juli 2008

--- Posting percobaan ---

Song of 99 Names of Allah (Asmaul Husna)


Subscribe to podcast: http://feeds.feedburner.com/Baabuljannah


Read more...

Diposting oleh admin di Selasa, Juli 01, 2008 0 komentar  

OPIQ - Laporan Hasil Pengumpulan Dana Infaq - 26 April 2008

Senin, 26 Mei 2008


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,


Bersama ini kami bermaksud menyampaikan hasil pengumpulan dana infaq tanggal 26 April 2008:


Dana

Zakat : Rp -
Infaq : Rp 2.020.925

Alhamdulillah, dari dana infaq yang terkumpul di periode sebelumnya, sudah disalurkan kembali ke warga sekitar dalam bentuk dana bantuan pendidikan bulanan untuk 10 anak (7 SD, 3 SMP).

Selain itu juga telah dilakukan penyaluran bantuan kepada Panti Marhamah - Pesantren Hidayatullah. Bantuan bahan makanan diberikan kepada Panti Marhamah dalam bentuk 200 kg beras dan 120 kaleng kornet.


DKM mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi dan kemurahan hati bapak/ibu sekalian, sehingga semua kegiatan di atas dapat berjalan. Jazakumulloh khoiron katsiro.


Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Read more...

Diposting oleh admin di Senin, Mei 26, 2008 0 komentar  

OPIQ - Laporan Hasil Pengumpulan Dana Infaq - 3 Maret 2008

Rabu, 05 Maret 2008


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,


Bersama ini kami bermaksud menyampaikan hasil pengumpulan dana infaq tanggal 03 Maret 2008, yang merupakan pengumpulan untuk periode Maret 2008:

Dana

Zakat : Rp -
Infaq : Rp 2.191.175


Alhamdulillah, dari dana infaq yang terkumpul di periode sebelumnya, sudah disalurkan kembali ke warga sekitar dalam bentuk dana bantuan pendidikan bulanan untuk 10 anak (7 SD, 3 SMP).

Dari dana bulan sebelumnya juga Insya Allah akan digunakan untuk pembelian fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk penyelenggaraan TPA Baabuljannah.

DKM mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi dan kemurahan hati bapak/ibu sekalian, sehingga semua kegiatan di atas dapat berjalan. Jazakumulloh khoiron katsiro.


Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Read more...

Diposting oleh admin di Rabu, Maret 05, 2008 0 komentar  

Mengucapkan Salam, Ibadah yang Terlupakan

Selasa, 04 Maret 2008

Mencari dan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya bukan perbuatan yang tercela di dalam Islam, apalagi dilarang.

Demikian halnya berharap pahala dari ibadah yang dikerjakan, bukanlah merupakan suatu yang dapat mengurangi ataupun dapat menghilangkan rasa ikhlas kepada Allah subhanahu wata'ala.

Justru hal tersebut merupakan bagian dari perintah Allah subhanahu wata'ala itu sendiri.


Banyak sekali nash baik di dalam Al-Qur'an maupun as-Sunnah yang bisa dijadikan hujjah atau dalil dalam hal ini. Karena Allah subhanahu wata'ala sendiri memang menjanjikan pahala dan 'iming-iming' yang tak ternilai harganya kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang ikhlas beribadah kepada-Nya semata. Hal itu untuk memotivasi hamba-Nya agar selalu semangat, istiqamah dan "fastibiqul khairat" (berlomba-lomba dalam kebaikan dan ibadah kepada-Nya).


Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam banyak ayat-Nya di antaranya, artinya,


"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan kedalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah". (QS. an-Nisa: 122)


"Mereka (orang-orang yang bertaqwa) itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal". (QS. Ali'Imran: 136)


"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (QS. 65:2-3)


"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna". (QS. an-Najm: 39-41)


Dengan motivasi tersebut pun masih banyak manusia yang bermalas-malasan, enggan dan mengabaikan ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala. Contoh sederhana dari pahala-pahala yang banyak terabaikan adalah menebarkan salam, 'Assalamu 'alaikum.'
Tidak sedikit di antara umat Islam yang merasa minder dan malu kalau harus menyapa dengan mengucapkan 'Assalamu 'alaikum' ketika bertemu saudaranya, dan lebih bangga kalau dapat menyapa dengan sapaan 'ala barat' atau sapaan yang lainnya, seperti: hallo; hai; selamat pagi; selamat siang; selamat sore; selamat malam; dan lain sebagainya. Juga ketika mendatangi rumah sanak-saudara atau teman, terasa berat rasanya mengucapkan salam dan terasa lebih 'sreg' kalau dengan ucapan selainnya, seperti: permisi; punten atau hanya sekedar mengetuk pintu rumahnya, bahkan masuk rumah dengan tanpa permisi. Padahal Allah subhanahu wata'ala telah berfirman, artinya


"Hai orang-orang yang beriman, jangan lah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuni nya.Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat". (QS. an-Nur: 27)


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Hak seorang muslim atas saudaranya yang muslim ada enam: (di antaranya) apabila kamu bertermu dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya." (HR. Muslim).

Allah subhanahu wata'ala juga telah berfirman, yang artinya, "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memper hitungkan segala sesuatu". (QS. an-Nisa: 86)

Mengucapkan salam 'Assalamu 'alaikum' dalam Islam bukan sekedar sapaan belaka, tetapi lebih mulia dari itu. Ia merupakan bagian dari ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala, yang jelas punya nilai dan pahala yang besar di sisi-Nya. Karena ucapan salam itu adalah doa. Sedangkan doa itu sendiri merupakan inti ibadah dan diberikan pahala bagi siapa yang mengucapkannya.

Salam juga merupakan amalan dan sunnah para rasul Allahdan para malaikat-Nya. Allah subhanahu wata'ala berfirman, yang artinya,


"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, "Salaman", (maka) Ibrahim menjawab, "salamun" (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal". (QS. adz-Dzariyat: 24-25)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda, "Tatkala Allah menciptakan Nabi Adam 'alaihissalam, Dia berfirman, "Pergilah!! Dan ucapkanlah salam kepada para Malaikat yang sedang duduk, lalu perhatikanlah apa yang mereka akan jawab, sesungguhnya jawaban (para malaikat itu) adalah salam (penghormatan)mu dan anak keturunanmu. Maka Nabi Adam 'alaihissalam berkata, "Assalamu 'alaikum", lalu mereka (para malaikat) menjawab, "Assalamu'alaika wa Rahmatullah". Mereka menambahkan: "Warahmatullah". (Muttafaq'alaih)

Dan tidak diragukan lagi, salam juga merupakan ajaran dan amalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabat ridwanullahu 'alaihim.

Dari 'Abdullah bin 'Amru bin al'Ash radhiyallahu 'anhuma bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Ajaran Islam yang manakah yang paling baik"? Beliau menjawab, "Kamu memberi makan (orang yang membutuh kan nya), dan kamu mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal". (Muttafaq 'alaih)

Karena kecintaan para shahabat yang begitu besar kepada Allah subhanahu wata'ala, suatu ketika mereka mengucapkan di dalam shalat mereka, "Salam sejahtera atas Allah subhanahu wata'ala dari hamba-hamba-Nya, salam sejahtera atas Jibril, salam sejahtera atas fulan dan fulan. Maka saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka untuk mengucapkan yang demikian, "salam sejahtera untuk Allah subhanahu wata'ala, salam sejahtera untuk hamba-hamba-Nya". Dan Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah Dia lah Yang Maha Pemberi keselamatan/as-Salam (yakni: Dia lah Jalla wa 'Ala yang menyelamatkan dari segala aib dan kekurangan), maka tidak perlu kalian memuji-Nya dengan mendoakan keselamatan atas diri-Nya". Lalu Beliau berkata kepada mereka, "Ucapkanlah, "Salam sejahtera atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih". Maka jika kalian mengucapkan nya, sesungguhnya kalian telah mengucapkan salam kepada semua hamba yang shalih baik yang ada di dunia maupun di langit". (HR. al-Bukhari)

Seorang yang mengucapkan salam kepada saudaranya berarti ia telah mendoakan saudaranya agar Allah subhanahu wata'ala menyelamatkannya dari segala musibah yang akan menimpanya. Apakah musibah itu berupa penyakit lahir maupun bathin (hati), hilang akal (gila), dari kejahatan manusia, maksiat dan dosa-dosa, dari siksa neraka dan semuanya yang kita anggap sabagai musibah dari yang terkecil sampai musibah yang paling besar.

Ini semua menunjukkan betapa indah dan harmonisnya kehidupan kaum muslimin, saling mendoakan di antara mereka dengan kebaikan dan keselamatan, sehingga tumbuhlah kecintaan dan kasih sayang di antara mereka. Hal ini sesuai dengan contoh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah diajarkan kepada ummatnya,

Dari Abu hurairah radhiyallahu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah kalian masuk surga sampai kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan akan sesuatu. Apabila kalian melakukannya niscaya kalian akan saling mencintai, Tebarkanlah salam di antara kalian." (HR. Muslim)

Dan kalau setiap harinya kita menjumpai 100 orang muslim dan saat itu kita tidak mengucapkan salam kepadanya, betapa meruginya kita, karena berarti kita telah mengabaikan dan menyia-nyiakan pahala-pahala yang Allah subhanahu wata'ala sajikan cuma-cuma tanpa harus bersusah payah mendapatkannya. Belum tentu kesempatan emas untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya dengan cuma-cuma akan kembali diberikan kepada kita. Boleh jadi saat itu adalah kesempatan terakhir yang akan kita sesali dan tangisi pada hari akhir. Maka dari itu jangan sia-siakan!!! Mulailah menebarkan salam kepada saudara-saudaramu!

(Muhammad Ruliyandi Abu Nabiel)
Marja': kitab "Riyadhus Sholihin" syarh Syeikh Ibnu Utsaimin


Read more...

Diposting oleh Bambang Untoro di Selasa, Maret 04, 2008 0 komentar  

10 KIAT SUKSES BERTETANGGA

Senin, 18 Februari 2008

Berikut kiriman artikel dari Akhi Najib.

10 KIAT SUKSES BERTETANGGA


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah sebaik-baik manusia kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya". (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)
Banyak cara dan kiat untuk menjadi tetangga terbaik dan mendapatkan simpati dan cinta para tetangga, serta merasakan tulus dan mulianya kasih sayang dari mereka.
Di antara kiat-kiat yang paling utama dan sangat dianjurkan oleh Islam adalah sebagai berikut:

1. Tidak Menyakiti Tetangga dan Murah Hati.
Tidak salah lagi bahwa menyakiti tetangga adalah perbuatan yang diharamkan dan termasuk di antara dosa-dosa besar yang wajib untuk dijauhi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya". (Muttafa'alaih)
Beliaushallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, "Demi Allah tidaklah seseorang beriman! Demi Allah tidaklah seseorang beriman! Demi Allah tidaklah seseorang beriman!, Mereka para sahabat bertanya, "Siapa ya Rasulullah?". Rasulullah menjawab, "Seseorang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya". (HR. al-Bukhari).
Sedangkan Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa bersikap murah hati terhadap para tetangga dan memuliakannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya." (Muttafaq 'alaih).
Di antara sikap memuliakan tetangga dan berbuat baik kepadanya adalah: memberikannya hadiah walaupun tidak seberapa nilainya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh 'Aisyah radhiyallahyu ‘anhu ia berkata, "Wahai Rasulullah! Saya memiliki dua tetangga, siapa yang harus aku beri hadiah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, "Kepada tetangga yang lebih dekat pintunya darimu?" (HR. al-Bukhari).


2. Memulai salam
Memulai salam adalah bagian dari tanda-tanda tawadhu (rendah hati) seseorang dan tanda ketaatannya kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman,"…Dan berendah dirilah kamu terhadap o-rang-orang yang beriman." (QS. 15:88)
Begitu juga menebarkan salam dapat menumbuhkan kasih sayang di antara kaum muslimin. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "… Maukah aku beritahu kepada kalian tentang sesuatu yang jika kalian mengerjakannya, maka kalian akan saling mencintai: Tebarkan salam di antara kalian." (HR. Muslim)
Menebarkan salam juga merupakan hak di antara hak-hak seorang muslim atas saudaranya yang muslim. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Hak seorang muslim atas saudaranya yang muslim ada enam: ji0ka bertemu dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya,…" (HR. Muslim).
Dan sekikir-kikirnya manusia adalah yang kikir memberikan salam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya sekikir-kikirnya manusia adalah orang yang kikir mengucapkan salam." (HR. Ibnu Hibban. Dan dishahihkan oleh al-Albani).
Menebarkan salam juga merupakan salah satu faktor masuk surga. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Wahai Manusia!! Tebarkanlah salam, berikanlah makan, bersilaturrahimlah, dan shalatlah di waktu malam, sedangkan manusia sedang tidur." (HR. at-Tirmidzi. Dishahihkan oleh al-Albani).

3. Bermuka berseri-seri (ceria)
Berwajah berseri-seri dan selalu tersenyum saat bertemu dengan para shahabatnya adalah merupakan kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Tidak pernah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam melihatku kecuali ia tersenyum padaku." (Hadits Muttafaq 'alaih).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah." (HR. at-Tirmidzi. Dishahihkan oleh al-Albani). dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, "Janganlah kamu menghina/meremehkan sedikit pun dari kebaikan, walaupun hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka berseri-seri." (HR. Muslim).

4. Menolong Saat dalam Kesulitan.
Di antara memelihara dan menjaga hak-hak bertetangga adalah dengan menolong tetangga saat dalam kesulitan/ saat ia membutuhkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, "Sesungguhnya asy'ariyyin (suku asy'ari) adalah jika perbekalannya habis, atau jika persediaan makanan untuk keluarganya di Madinah tinggal sedikit, mereka mengumpul kan apa yang mereka miliki dalam satu kain, lalu mereka membagikannya di antara mereka pada tempat mereka masing-masing dengan sama rata. Mereka adalah bagian dariku, dan aku adalah bagian dari mereka." (Hadits Muttafaq 'alaih).
Banyak di antara para tetangga yang tidak mau tau tahu dengan tetangganya sedikit pun. Padahal menolong tetangga saat ia membutuhkan adalah salah satu faktor untuk dapat meraih simpati dan cintanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Seutama-utama amal shalih adalah membahagiakan saudaramu yang mu'min, atau melunaskan hutangnya, atau memberinya roti." (HR. Ibnu Abi ad-Dunya, dan dihasankan oleh al-Albani).

5. Memberikan Penghormatan yang Istimewa.
Intervensi dalam urusan pribadi tetangga adalah salah satu sebab yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam bertetangga. Seperti menanyakan hal-hal yang sangat khusus (pribadi). Contoh: “Berapa gajimu?” “Berapa pengeluaranmu tiap bulan?” “Berapa uang simpananmu (tabungan) di bank?” “Kamu punya berapa rekening?” Dan lain sebagainya.
Seorang muslim yang baik adalah seorang yang memperhatikan tata krama dalam bertetangga, tidak mencampuri urusan yang tidak bermanfaat baginya, dan tidak menanyakan urusan-urusan orang lain yang bersifat pribadi. Allah subhanahu wata’ala berfirman, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (QS. Al-Isra': 36)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, "Di antara baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya." (HR. at-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh al-Albani).
Maka jika anda ingin mendapat cinta dan simpati tetangga, janganlah pernah mencampuri urusan-urusan pribadi mereka.

6. Menerima Udzur (permohonan maaf).
Bersikap toleransi dengan tetangga, dan lemah lembut dalam berinteraksi dengannya merupakan salah satu kiat untuk menarik simpati tetangga. Contohnya: Dengan menerima permohonan maaf darinya, dan menganggap seolah-olah ia tidak pernah melakukan kesalahan tersebut. Karena tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah.
Bahkan yang lebih utama adalah memaafkannya sebelum ia meminta maaf. Sikap inilah yang dapat menambah kecintaan tetangga kepada kita. Sebagai-mana yang diperbuat oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallamterhadap orang-orang munafik saat mereka tidak pergi berjihad, maka tatkala beliau shallallahu ‘alaihi wasallamtelah kembali dari peperangan, mereka datang dan menyampaikan udzur mereka kepada beliaushallallahu ‘alaihi wasallam, dan beliau pun menerimanya, serta menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada Allah subhanahu wata’ala.

7. Menasehati dengan lemah lembut.
Manusia yang berakal tentu tidak akan menolak nasehat, dan tidak pula membenci orang yang menasehatinya. Tetapi umumnya manusia tidak menerima kalau dirinya dinasehati dengan cara dan sikap yang kasar serta tidak beretika. Allah subhanahu wata’ala sungguh telah memuji Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengaruniakan sifat lemah lembut kepada beliau, sebagai- mana firman-Nya, artinya, "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…" (QS. Ali 'Imran: 159)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha Lembut, Dia mencintai kelembutan dalam segala urusan." (Hadits Muttafaq 'alaih).
Seorang muslim yang baik ketika ia tahu tetangganya berbuat maksiat adalah menasehatinya dengan lemah lembut, dan mengajaknya kembali ke jalan Allah shallallahu ‘alaihi wasallam, memotivasinya agar berbuat baik, dan memperingatkannya dari kejahatan, serta mendo’akannya tanpa sepengetahuannya. Sikap-sikap inilah yang dapat menarik simpati tetangga dan memperbaiki hubungan di antara tetangga.

8. Menutup Aib.
Seorang mu'min adalah seorang yang mencintai saudara-saudaranya, menutup aibnya, bersabar atas kesalahannya, dan menginginkan saudaranya selalu mendapatkan kebaikan ,taufiq serta istiqamah. Dengan sikap ini pula kita akan meraih simpati dan cinta tetangga. Nabishallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di Akhirat." (HR. Muslim).

9. Mengunjungi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang keutamaan berkunjung ini, "Sesungguhnya ada seorang yang mengunjungi saudaranya di suatu kampung. Maka Allah subhanau wata’ala mengutus seorang malaikat untuk mengawasi perjalanannya. Malaikat tadi bertanya kepadanya, "Mau ke mana kamu?”Lalu ia menjawab, "Saya mau mengunjungi saudaraku di kampung." Lalu ia bertanya kembali, "Apa kamu ingin mengambil hakmu darinya?” Ia menjawab, "Tidak, tetapi karena saya mencintainya karena Allah”. Dia berkata, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah subhanahu wata’ala kepadamu, dan sesungguhnya Allah subhanahu wata ‘ala mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena-Nya." (HR. Muslim).
Seseorang hendaknya mencari waktu yang tepat untuk mengunjungi tetangganya. Tidak mendatanginya dengan tiba-tiba atau tanpa mengabarinya terlebih dahulu atau meminta izin kepadanya. Dan hendaklah tidak membuat tetangga merasa terbebani atau direpotkan dengan kunjungannya. Maka hendaklah ia tidak terlalu sering berkunjung, khawatir kalau hal itu membosankannya dan membuatnya menjauhkan diri darinya. Dan juga hendaklah tidak duduk berlama-lama saat berkunjung. Kiat-kiat inilah yang dapat membuat tetangga senang menyambut kunjungan kita, bahkan merindukan kedatangan kita untuk kali berikutnya.

10. Bersikap Ramah Tamah.
Di antara sekian banyak kiat sukses meraih simpati para tetangga dan mempererat hubungan di antara para tetangga adalah dengan bersikap ramah tamah terhadap mereka dengan ungkapan dan ucapan yang baik dan lembut, atau dengan memberikan hadiah istimewa kepadanya, atau dapat pula dengan mengundang mereka untuk makan di rumah kita, dan lain sebagainya. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, "Perkataan yang baik dan pemberian ma'af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun". (QS. Al-Baqarah: 263).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, "Saling memberi hadiah lah, niscaya kalian akan saling mencintai." (HR. al-Bukhari dalam kitab "al-Adab al-Mufrad").
Inilah beberapa kiat syar'i untuk meraih simpati para tetangga, menjaga dan menjalin kasih sayang dengan mereka. Semoga Allah subhanau wata’ala memberikan taufiqNya kepada kita. Sesungguhnya Dia Maha Pemberi taufiq dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan akhir da'wah kami "Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam."

(Abu Nabiel Muhammad Ruliyandi)ٌ

Sumber:
"10 Thuruq Li Kasbi al-Jiran" (Dr. Ahmad bin ‘Utsman al-Mazid dan Dr. ‘Adil bin ‘Ali asy-Syaddy), dengan sedikit tambahan dan pengurangan.

Read more...

Diposting oleh Bambang Untoro di Senin, Februari 18, 2008 0 komentar  

OPIQ - Laporan Hasil Pengumpulan Dana Infaq - 2 Februari 2008

Selasa, 05 Februari 2008


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,


Bersama ini kami bermaksud menyampaikan hasil pengumpulan dana infaq tanggal 02 Februari 2008, yang merupakan pengumpulan untuk periode Januari dan Februari 2008:

Dana

Zakat : Rp -
Infaq : Rp 3.755.950


Alhamdulillah, dari dana infaq yang terkumpul di periode sebelumnya, sudah disalurkan kembali ke warga sekitar dalam bentuk dana bantuan pendidikan bulanan untuk 10 anak (7 SD, 3 SMP) dan kegiatan khitanan massal & tabligh akbar.

DKM mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi dan kemurahan hati bapak/ibu sekalian, sehingga semua kegiatan di atas dapat berjalan. Jazakumulloh khoiron katsiro.


Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Read more...

Diposting oleh Bambang Untoro di Selasa, Februari 05, 2008 0 komentar